Selasa, 12 Juli 2011

Serenade Itoshi no Ageha [Fanfic]

Title: Serenade-Itoshi no Ageha- [Story 1]
Author : Yuera Kichito
Part : 1 of 1
Fandom : Super junior
Pairing(s) :
KyuMin
Genre : Romance | Fluff
Disclaimer : They aren't mine , just the story line is mine.
Rating : PG-15. although isn't explicit content, but this rated is adult's. ADULT'S! (Berdasarkan Tema dan beberapa scene )
Sumarry : Disebuah tempat bernama En La Tierra, Para "Penghibur" itu dijuluki Ageha. Sosok anggun yang berdiri dibalik rimbunan intelegensitas yang tinggi. Mereka bukan Wanita Biasa. Bukan hanya "Penghibur" yang menjual diri dan kecantikan semata. Merekalah sosok penghibur sejati.

Warning : Gender Switch | Typo(s) | Abal | Geje |  OOC | Rated semi M!

HAPPY READING! (゚◇゚)
.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.
.
"Hei! Apa dompet berisi banyak uang ini tak diperlukan lagi?" Dia berteriak nyaring kearahku. Ditengah hiruk-pikuk pejalan kaki yang didominasi para pekerja kantor yang ingin segera pulang dari lelahnya aktivitas mereka. Ditengah ramainya Myeongdong, dia tersenyum.
Aku yang kaget hanya bisa memasang tampang bodoh, melihat seorang Yeoja cantik yang kini menggenggam dompetku dan berdiri hanya 3 meter dariku. Yah, aku yakin itu dompetku.

"Ceroboh sekali. Untung aku yeoja baik." Sekali lagi Ia tersenyum. Berjalan mantap kearahku yang hanya bisa terpaku, menatapnya yang hanya 2 meter, 60- 30- 15- sekarang hanya 10 senti dari tempatku berdiri. Dapat kurasakan hangat tubuhnya yang dialirkan dari jari-jarinya yang menggenggam erat jariku. Entah sejak kapan. Dompetku sudah berada ditanganku.

"Lain kali aku takkan mengembalikannya!" Sebuah bisikan ditelingaku. Sedetik kemudian menghilang bersamaan dengan wangi cranberry fresh yang menyengat hidungku saat syalnya beradu dengan wajahku.

Lagi, Ia tersenyum. Berjalan dan menjauhi tubuhku. Semakin jauh.
Yah, tubuhku yang berusaha menahan pacu jantungku yang berdetak cepat, membuat area wajahku memanas. Seperti aku baru saja berlari kencang karena dikejar sesuatu yang aku tak tahu itu apa.


"Kyu, kau baik-baik saja?"
.
.

o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○

Normal POV
.
.
.

En La Tierra, Masuklah ketempat itu. Dan temukan "Ageha" mu.
Mereka akan memberikan semua yang kau inginkan.
Cinta? Bahkan lebih dari itu…

Sesosok kurus dengan rambut kecoklatan terlihat antusias memperhatikan ponsel hitamnya.
Disaat teman-temannya asik bercanda dan tertawa melepaskan penat sambil bermain darts, Ia justru memojok kesudut ruangan Bar yang remang dan penuh sesak.
Tersenyum setelah mendapatkan balasan pesan diponselnya.

"Kau ingat tempat yang kuceritakan kemarin? En La Tierra, pergilah kesana. Cari Yeojya bernama Sungmin." Sebuah pesan singkat yang kembali membuat senyumnya mengembang.

.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.

"Hai Minnie! Lama tak kemari? Ku kira kau tak ingin bekerja lagi." Namja paruh baya dengan perut sedikit buncit dan wajah ramahnya mengantarkan segelas wine kearah yeoja muda dengan kacamata baca berbingkai hitam yang bertengger tegak dihidung mancungnya. Yeoja bernama Lee Sungmin tersebut Hanya tersenyum. Yeoja cantik bertubuh proposional dan cukup tinggi. Wajah Imutnya terlihat dewasa dan manis dengan polesan lipstick merah yang senada dengan boots yang menutupi jeans selututnya. Unik, mengingat kacamata bacanya yang cukup kontras dengan penampilannya.

"Mana mungkin. Penulis amatiran sepertiku takkan bisa hidup hanya dengan mengandalkan hasil menulis. Pekerjaan utamaku, tetap disini." Sungmin kembali tersenyum. Memperlihatkan garis tegas yang makin menambah anggun wajahnya.

"Itulah yang ingin."

Sungmin tertawa kecil diiringi gelak tawa dari Namja pemilik Bar mewah tersebut. Namja itu kemudian menunduk, mencoba membisikkan sesuatu kearah Sungmin.

"Tamu untukmu, meja paling ujung. Dia sudah 2 minggu mencarimu."

Kedua bola mata Sungmin dengan cepat menelusuri Bar mewah yang cukup ramai dengan pengunjung yang berlalu lalang. Dan fokusnya terhenti kearah seorang namja tampan yang duduk tak jauh darinya.

"Dia?" Tunjuk Sungmin yang langsung mendapat anggukkan dari pemilik bar.

"Huh~ Namja kaya yang sedang tenar kan?"

"Yah, Musisi baru yang sedang naik daun. Aku tak begitu mengenalnya, tapi mungkin saja Hyukkie bisa membantumu"

"Terimakasih, tapi aku belum tertarik" Sungmin mengalihkan pandangannya, membiarkan angin malam membelai lembut wajahnya melalui celah-celah ventilasi Bar.

"Ya, aku mengerti. Tapi jika kau berubah fikiran, kurasa dia namja yang baik."

"Akan kupikirkan…" Keduanya saling berpandangan dan tersenyum. Sebelum Namja besar itu meninggalkan Sungmin menuju meja kasirnya.

Untuk terakhir kalinya malam itu, Sungmin kembali memperhatikan sosok tampan yang asik meneguk minuman dihadapannya. "lucu juga" pikirnya, saat tanpa sengaja mata mereka bertemu pandang.

.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.
"Minnie, kau tahu kalau Siwonnie akan menikah? Dengan model yang digosipkan selama ini. Beritanya sudah tersebar dimedia. Dan mereka akan menikah bulan depan diparis.".

Sebuah pesan singkat diponsel Sungmin yang membuat pemiliknya bergetar hebat. Mencoba kembali mencerna kata demi kata yang tertera dilayar ponselnya. dengan cepat menekan tombol dan terhenti saat sebuah nama yang tertera dilayarnya.

Hyukkie.

"Ka-Kau yakin Hyukkie?".

.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.

"Itu gelas ke 3 malam ini, kau tak berniat untuk mabuk kan?"
Sungmin hanya diam sambil terus meneguk minumannya. Membuat namja gemuk pemilik Bar menggeleng dan menyerahkan segelas air putih kearah yeoja yang kini tampak kusut. Yah, tidak seperti biasanya karena Sungmin terlihat lusuh hari ini, tanpa make-up, dengan mata sembab dan terlihat sangat menyedihkan.

"Berhentilah, minum sebanyak apapun takkan menyelesaikan masalah." Ucap Namja gemuk itu sambil menarik gelas Sungmin, melarangnya untuk kehilangan kesadaran.

" Bos benar. Kau hanya perlu fokus menata kembali hidupmu. Kau sudah cukup hancur hanya karena Aktor bodoh yang sudah mencampakkanmu itu! Toh selama 2 tahun ini kau juga bisa hidup tanpa bergantung padanya. Tunjukkan kau bisa mendapatkan yang lebih darinya, bisa hidup lebih bahagia dan … Kurasa ada banyak laki-laki menunggumu." Hyukkie tersenyum sambil menepuk bahu Sungmin. Yang hanya dibalas senyuman pula oleh nya.

"Rapikan rambutmu, permainan baru akan dimulai" . Bisiknya lagi sambil membantu Sungmin berdiri merapikan dandanannya. Sungmin yang sebelumnya tidak mengerti maksud Hyukkie akhirnya menyadari dan mengalihkan pandangannya kearah namja tampan kemarin yang seperti setia untuk duduk dipojok bar sambil memainkan ponselnya.

"Selamat bekerja, Black Ageha" . Membalas senyuman Hyukkie dan pemilik Bar, Sungmin menegakkan kepalanya, mengusap-usap wajahnya dan mulai beranjak menuju sudut bar.
Walau sebenarnya ia sedikit enggan untuk melakukannya, tapi ia berfikir tak ada salahnya untuk mencoba. Setidaknya ia butuh hiburan saat ini.

.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.

Larut dalam pikiran masing-masing. Kedua pasangan yang tidak saling mengenal itu kini saling duduk berhadapan. Sang namja terlihat sedikit risih karena terus menerus diperhatikan. Ia mencoba menenangkan diri dengan berulangkali meneguk birnya.

"Kau haus?" Ucap Sungmin akhirnya, tersenyum sangat manis kearah namja berkacamata bingkai hitam dengan rambut kecoklatan itu. Ia sedikit kaget saat Sungmin bertanya padanya. Ia bahkan hanya bisa mengangguk mengiyakan.

Sungmin terkikik, melihat namja dihadapannya yang kini sedikit merona. "Siapa namamu?"
Namja tersebut terperangah menatap Sungmin, cukup lama terdiam sebelum menjawab "Cho Kyuhyun" dan mencoba tersenyum. Tentu saja, siapa yang tidak kaget kalau tiba-tiba dihampiri seorang yeoja cantik yang tanpa basa-basi duduk bebas dihadapanmu dan tanpa beban memandangimu lekat.
Yah~ Kecuali kau seorang yang tak perduli keadaan.

"Kau mencari Lee Sungmin kan?" Kembali namja bernama Kyuhyun itu terperangah. Ia kaget kenapa Sungmin bisa tahu tujuannya.
Tersadar dari lamunannya, dengan cepat Ia mangangguk. Dan kembali tersentak saat Sungmin dengan cepat meraih tangan kanannya, memaksanya untuk segera berdiri.

"Ayo!" Teriak Sungmin sambil menyeret dan memaksa Kyuhyun untuk mengikutinya.

"Ke-kemana?".

"Aku Lee Sungmin. Maaf membuatmu menunggu lama" Senyuman Sungmin kali ini berhasil membuat Kyuhyun bungkam dan mengikuti setiap langkah kecil yeoja itu.

.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.

"Ma-masuklah, maaf sedikit berantakan." Kyuhyun dengan gugupnya mempersilahkan Sungmin masuk kesebuah Flat yang dengan interior minimalis. Biru muda mendominasi keseluruhan warna ruangan tersebut. Cukup mewah untuk seorang namja muda yang masih sendiri seperti Kyuhyun.

"Berantakan? Bahkan ini lebih rapi dari kamarku" Sungmin terkikik dan masuk kedalamnya. Terlihat antusias saat matanya bertemu dengan beberapa lukisan abstrak di sekeliling dinding.

"Selera senimu bagus.." Puji Sungmin yang tanpa basa-basi merebahkan tubuhnya bebas keatas sofa besar berwarna coklat. Sebuah tindakan yang kembali membuat Kyuhyun tercengang.

"Ah-ya, mau kuambilkan minum? Kau mau minum apa?" Kyuhyun bergegas menuju dapurnya yang tak juah dari ruang tengah. Membongkar satu persatu laci minumannya.

"Apapun! Tapi lebih baik kalau kau punya segelas coklat hangat.".
Untuk 5 detik Kyuhyun terpaku.

"Co-coklat hangat?" Rasa heran yang kembali membuat Kyuhyun tercengang menatap Sungmin yang tersenyum sambil mengangguk.

"Aku rasa kita berdua terlalu banyak minum malam ini."

"Ah, ya. Baiklah " Kali ini Kyuhyun yang tersenyum. Merasa menemukan sesuatu yang menarik dari Yeoja yang memang Ia sukai itu.
.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.

"Jadi kau hanya tinggal sendiri?" Ucap Sungmin sambil menyeruput coklat panasnya. Matanya tetap focus memperhatikan Kyuhyun yang sedang menyelesaikan Puzzle.

"Yah, setelah Umma ku menikah lagi, aku memutuskan keluar dari rumah. Aku tak biasa berbaur dengan orang asing".

"Oh ya? Lalu kenapa kau mau mencariku? Bukankah aku orang asing?" Sungmin memiringkan kepalanya dihadapan Kyuhyun. Tersenyum dengan kadar aegyo yang berhasil membuat Kyuhyun merona.

"Kau menyukaiku kan?" Sungmin kembali membuat Kyuhyun tersentak. Namja itu seperti sulit untuk menelan ludahnya sendiri.

"Sejak kapan?"

Kyuhyun benar-benar merasa bodoh dengan cercaan pertanyaan Sungmin. Sungmin yang beranjak mendekatinya cukup membuat namja tampan itu menahan pacu jantungnya yang semakin cepat berdetak.

"Ceritakanlah. Karena kurasa, akupun tertarik padamu " Sebuah Kecupan hangat mendarat dipipi Kyuhyun. Entah seperti apa perasaan Namja yang hampir jatuh dari tempatnya duduk itu. Sesaat Ia sempat lupa profesi Sungmin.

"Aku.. menyukaimu sejak kau mengembalikan dompetku, kira-kira 6 bulan yang lalu." Ucap Kyuhyun akhirnya, setelah berhasil Sedikit menetralisir pacu jantungnya.

"Seperti itu? Kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Sungmin dengan raut penasaran. 6 bulan cukup untuk menjadikan seorang Lee Sungmin pelupa. Entah sudah berapa juta orang yang ditemuinya dalam 6 bulan. Mana mungkin dia mengingat hal sekecil itu –setidaknya baginya-.

"Yah, kau mungkin sudah lupa, kau memungut dompetku saat di Myeongdong." Kyuhyun terkikik kecil mengingat kejadian 6 bulan lalu.
Saat Ia dengan bodohnya terpukau melihat seorang yeoja yang memungut dompetnya sekaligus mengancamnya.
Kejadian yang membuatnya mencari sosok Sungmin selama 6 bulan pula. Dan dia berhasil.

"Love at the first sight?"

"Menurutmu?" Keduanya saling tersenyum. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Entah kenapa Kyuhyun merasa sedikit lega walaupun terdengar seperti orang polos yang bodoh dan sedang berusaha mengutarakan roman picisannya.

"Kau tahu aku seorang 'Ageha'kan? Dan kau pasti tahu seorang Ageha tentu sering berhubungan dengan banyak namja. Walau pada dasarnya kami hanya melayani orang-orang yang membuat kami tertarik. Tapi… yah~ Apa kau tak keberatan jatuh cinta pada penjaja cinta sepertiku?" Senyuman dan pertanyaan Sungmin kembali membuat Kyuhyun tersentak. Mata Sungmin seperti tak bosan memandangnya lekat.

"Cinta memang membuat orang menjadi konyol bukan? Tak sungkan untuk berfikir irasional " Untuk 5 detik Sungmin terdiam. sebelum Ia benar-benar melepaskan tawanya. Baginya Kyuhyun benar-benar menarik.

"Baiklah, aku menyerah. Kau benar, Sometime love is a silly thing" Sungmin kembali menyeruput Coklatnya. Tubuh Sungmin yang kini menjauh membuat Kyuhyun kembali menarik nafas lega. Ternyata kekonyolan memang muncul saat kita berada didekat orang yang kita sukai. Kyuhyun membuktikan itu.

"Aku juga. Sempat bertindak konyol pada orang yang kucintai. Aku sempat hampir membunuhnya saat dia memutuskanku, dan memilih menikahi yeoja lain". Sungmin mengernyitkan alisnya. Matanya menerawang menatap lukisan abstrak didepannya. Untuk pertama kalinya Sungmin bercerita kisahnya dengan orang lain.

"Tapi tentu saja dia memutuskanku. Namja sehebat dia mana mungkin memilih Yeoja rendah sepertiku " Sungmin tersenyum sinis. Meletakkan dagunya diantara dua telapak tangannya.
Baik Sungmin maupun Kyuhyun sama-sama terdiam. Terlarut pada pikiran masing-masing. Atau mungkin bingung untuk memulai kembali.

"Menurutku dia Namja yang bodoh. Tentu saja, tak ada alasan jika kau memang benar-benar mencintai seseorang. Kau jauh lebih hebat darinya, kau bahkan tak menangis saat menceritakannya " Kyuhyun tersenyum sangat manis. Ucapan yang berbalik membuat Sungmin terperangah. Benar-benar namja yang menarik, pikirnya.

"Hei~ sepertinya Kau sering mendengarkan curhatan yeoja ya?".

"Tentu saja, Aku anak ibuku" Kyuhyun terkekeh.
Yah, kali ini Sungmin benar-benar menganggapnya namja yang manis dan menarik. Walau awalnya Sungmin hanya menganggapnya seorang bocah yang membutuhkan pengalaman. Tapi kini Sungmin mengakui Kyuhyun memang menarik perhatiannya.

"Baiklah, kita bicara bisnis. Berapa lama kau 'menyewaku' ?" Pertanyaan Sungmin yang tiba-tiba dan tangannya yang menarik Kyuhyun membuat namja itu kaget dan kehilangan keseimbangan. Sungmin tersenyum saat namja brunette itu dengan gugup menahan tubuhnya agar tak menimpa Sungmin yang tepat berada dibawahnya.

"Bo-Bos di tempatmu bekerja mengatakan kalau kau yang akan menentukannya" Kyuhyun terlihat sangat berusaha menahan dirinya yang mulai bergetaran. Jantungnya kembali berpacu dengan cepat, saat Ia merasakan harum samphoo dan tubuh Sungmin yang menyentuh permukaan hidungnya.
Hanya 5 senti jarak mereka sebelum Sungmin menarik tengkuk namja tampan itu dan membungkamnya dengan sebuah ciuman.

"Lakukan sampai kau benar-benar bosan…" Bisiknya setelah melepas ciuman singkat mereka. Kyuhyun masih terperangah mencoba membedakan alam sadarnya. Dia memikirkan kemungkinannya bahwa dia sedang bermimpi. Wajah kagetnya mau tak mau membuat Sungmin melepaskan tawanya.

"Jangan katakan kau belum pernah melakukannya" Ledek Sungmin sambil memeletkan lidahnya. Wajah Kyuhyun sudah kembali merona merah, masih dengan mempertahankan posisinya.

"A-Aku…" Ucapnya gugup. Kyuhyun terdiam saat matanya bertemu pandang dengan Sungmin yang menatapnya lekat.

"Baiklah…" Ucapannya berakhir saat dengan perlahan bibirnya mencoba menyentuh kembali bibir Sungmin. Awalnya terasa benar-benar kaku, hingga Sungmin menarik tengkuk Kyuhyun, membuat namja brunette itu pasrah dan makin memperdalam ciuman mereka.

Sungmin tersenyum, saat bibir Kyuhyun semakin terbiasa dan menguasai ciuman yang sudah berubah menjadi pagutan tersebut. Nafas keduanya saling memburu, bersamaan dengan suhu tubuh masing-masing yang semakin meningkat. Hangat dan basah. Pagutan yang semakin liar saat Kyuhyun mencoba menerobos mulut Sungmin, memainkan lidahnya yang bertautan dengan lidah Sungmin. Membiarkan setitik saliva menetes dari sudut bibirnya. Itu bukan masalah saat nafsu dan rangsangan semakin memuncak. Hanya kenikmatan dan kepuasan yang menjadi tujuan utama permainan ini.

Sungmin melenguh nikmat saat Kyuhyun melepaskan ciumannya. Namja brunette itu mencoba menetralisirkan nafasnya. Menghirup sebanyak mungkin oksigen yang masuk keparu-parunya.
Wajah Sungmin yang juga terengah terlihat begitu mempesona, bibir merahnya yang sedikit terbuka membuat hasrat Kyuhyun sebagai lelaki memuncak. Menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar ciuman. Ia merapatkan tubuhnya, sebelum kembali membungkam Sungmin dalam ciumannya.

"Hei... sentuh aku~" Desah Sungmin saat ciuman mereka kembali terlepas.
Seperti enggan membuang-buang kesempatan, Kyuhyun dengan cepat mengalihkan bibirnya menuju mata, pipi, telinga hingga mendarat keleher Sungmin. Mengecupnya dan menghisapnya lembut. Memberikan tanda-tanda merah pekat disetiap sisi lehernya.

"Ennh~ Kyu- " Erangan lembut meluncur dari bibir mungil Sungmin saat lidah basah Kyuhyun dengan sigap menyapu area-area sensitifnya. Leher hingga menuju pangkal dada. Entah sejak kapan kancing-kancing kemeja Sungmin telah terbuka sempurna, menunggu sang pemilik untuk menanggalkannya. Tentu saja dengan cepat Kyuhyun menarik dan membuang benda itu sembarangan kelantai.

Tangan Kyuhyun tak tinggal diam, jari-jemarinya dengan gesit meraih pengait dibagian belakang tubuh Sungmin. Mencoba melepaskan penutup atas tubuh putih itu. Nafasnya memburu, merasakan tiap harum cranberry yang menempel lekat di tubuh Sungmin. Tangan kirinya meraih bagian dalam mini-skirt hitam Sungmin, kancing belakangnya terlepas bersamaan dengan pengait yang Sungmin gunakan.
Tapi aksi Kyuhyun terhenti, Ia seperti tersadar dari tidurnya yang panjang.
Melihat Sungmin yang hampir telanjang dihadapannya dengan cepat Ia mengambil kembali kemeja Sungmin yang ia buang kelantai. Menutupi tubuh mulus itu secara acak.

"Kyu? Kau kenapa?" Sungmin berusaha bangkit dari tidurnya. Membelai pelan rambut namja yang kini menunduk sambil berburu dengan nafasnya sendiri.

"A-Aku rasa… Aku tak bisa. bagaimana mungkin bercinta tanpa perasaan? Aku mencintaimu, tapi konyol kalau harus melakukannya sedangkan pikiran dan hatimu ada ditempat yang tak bisa ku jangkau!" Kyuhyun setengah berteriak, sambil mati-matian menahan nafasnya yang memaksanya menghirup oksigen lebih banyak.
Dan Kyuhyun berhasil membuat Sungmin terdiam. terpukau lebih tepatnya. Bagaimana mungkin seorang yang sudah menyewa pelacur mengatakan hal seperti itu ditengah permainan bercintanya. Entahlah Kyuhyun itu polos atau bodoh? Sungmin hanya kembali teringat pada kata-kata Bosnya, Kyuhyun pria yang baik.

"Hei. Bukankah kau bilang cinta membuat pemiliknya menjadi konyol?" Sungmin tersenyum sambil kedua tangannya mengapit wajah Kyuhyun, membuat namja itu kembali bertatapan dengannya.

"Yah.. kurasa aku pun jatuh cinta padamu"
Senyuman kembali mengembang dibibir Sungmin, tanpa ragu memeluk namja dihadapannya. Membenamkan dirinya kedada namja yang seperti sulit untuk mengeluarkan kata-kata itu.
.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.
"Nhh~ Kyu- anhh~" Erangan Sungmin terdengar merdu. Kedua tubuh polos itu tampak menyatu diperaduannya. Merasakan kenikmatan dan hasrat yang keluar dari setiap hentakkannya. Banjir peluh kini memenuhi pori-pori keduanya. Sungmin menutup matanya dan menggigit bibir bawahnya, begitu menyukai rasa nikmat yang diberikan Kyuhyun yang berada diatasnya.

"Berjanjilah, kau takkan meninggalkanku…" Bisik Kyuhyun lembut sembari mengecup telinga Sungmin. Membuat yeojya cantik itu mengerang nikmat.

"Saranghae.." Desah Sungmin. Keduanya kemudian larut dalam ciuman yang hangat dimalam yang cukup dingin itu. Angin malam seperti merestui keduanya dengan tak henti-hentinya berhembus pelan. Saling berpacu dengan erangan kenikmatan yang menggema dari balik dinding kamar.

"Nado saranghae…"
.
.
o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○
.
.
.
Matahari pagi seperti mengusik kedua insan yang tengah menghilangkan rasa dingin yang menusuk tulang dengan saling merengkuh diatas perpaduannya.
Sungmin membiarkan tubuhnya terbalut selimut dan Kyuhyun yang memeluknya erat.
Mengubah posisinya dan menghadap Kyuhyun, Sungmin tak henti-hentinya mengumbar senyum kearah Namja tampan yang kini menutup matanya lelap. Tampak raut lelah yang tergambar jelas dilekukkan wajahnya.

Namja manis yang sudah sebulan ini bersamanya. Namja yang mungkin saat ini menjadi satu-satunya pria yang mencintainya. Namja yang sempat menangis saat Sungmin pergi dipagi setelah mereka bercinta, Ia mengira Sungmin benar-benar meninggalkannya, padahal Sungmin hanya pergi kerumah sakit menjenguk Bosnya yang kecelakaan.
Namja bodoh yang sedikit demi sedikit menyita perhatian dan waktu seorang Lee Sungmin. Membuat yeoja imut itu melepaskan semua hal-hal yang sempat mengganggu pikirannya. Yang sedikit demi sedikit pula membuat Sungmin kembali jatuh cinta.
Drrttt-Drrrttt-
Ponsel Sungmin bergetar. Sebuah alarm.

"Hari ini ya?" Sungmin memperhatikan ponselnya. Tertera dengan jelas sebuah tulisan "siwon's wedding day". Ia pun tersenyum. Menutup matanya sebentar sebelum melemparkan ponselnya sembarangan. Dan kembali focus memperhatikan wajah Kyuhyun.

"Hei Pabbo, memangnya apa jaminan kau tak akan meninggalkanku? ataupun sebaliknya?" Sungmin menyentuh Hidung Kyuhyun dengan telunjuknya. Membuat satu tarikan garis menuju bibir, leher hingga tepat kedadanya. Kembali tersenyum saat pemilik tubuh tak memberikan respon apapun. Tentu saja, Kyuhyun tipe orang yang tidur lelap.

"Yah… tapi kau kan Pabbo. Tentu saja, aku akan benar-benar membunuhmu kalau itu terjadi lagi" Bisiknya sembari mengecup bibir Kyuhyun lembut. Dan sepertinya kali ini berhasil membuat Kyuhyun menggeliat, terbangun dari tidurnya.

- FIN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar