Minggu, 31 Juli 2011

[Fanfic] Engagement Chap 1

Title : Engagement
Author : Celi Sayuri_Iino Sayuri
Keterangan : semua seme jadi namja, semua uke jadi yeoja :D

ini ff lama aku di FFn yg aku repost disini :p aku harap semuanya ga bosen yaah :D huehehehe ~

Happy reading! ^^





"Ne, kenalkan, Minho. Calon tunanganmu, Kim Kibum atau Key." kata Choi Siwon pada putranya, Choi Minho diikuti seorang yeoja mungil berwajah muram. Minho melihatnya dengan wajah yang tak bisa diartikan.



"Pertunangan kalian akan dilaksanakan bulan depan. Bersiaplah, Minho-ah.." lanjut Choi Kibum, eomma Minho dengan wajah sedikit sedih. Kibum menggandeng Key masuk kekamar tamu, meninggalkan Minho yang masih terpaku kaget dan Siwon yang menatap keluar jendela ruang kerjanya.


"Aniyo, Appa.. Aku nggak mau.." kata Minho tegas, membuat Siwon berpaling dan menatap mata Minho tajam. "Nggak ada kata 'aniyo', Choi Minho. Mau nggak mau, bulan depan kamu tetap bertunangan." putus Siwon tegas dengan nada yang jelas tak bisa dibantah Minho ataupun Kibum, istrinya sendiri. Minho melangkah kekamarnya.


Minho duduk murung dikamarnya sambil menatap ponselnya. Diusapnya layar ponselnya yang menampilkan fotonya dengan sorang yeoja pendek yang manis.


CKLEK!



Pintu kamarnya dibuka dengan lembut. Minho tahu itu siapa. Jelas itu adalah Choi Kibum, eomma-nya tersayang. "Chagi? Kau belum tidur?" tanya eomma-nya sambil mengelus rambut Minho. Minho beranjak meletakkan kepalanya dipangkuan Kibum.


"Aniyo, Eomma.." balas Minho sambil bermanja pada Kibum. Kibum hanya memeluknya maklum. "Mianhae, chagi.. Eomma nggak bisa berbuat apa-apa.. Jeongmal mianhae.." lanjut Kibum meminta maaf. Minho memeluk eomma-nya erat.



"Gwaenchana, Eomma.. Gimanapun, Appa nggak bisa dilawan, kan?" jawab Minho pasrah. "Heran, Eomma kok bisa cocok sama Appa.." lanjut Minho sambil tertawa, menyebabkan Kibum mencubit pipi Minho keras.



"Aduuuh ~ Sakit, Eomma.. Iya.. Iya.. Mian.." pinta Minho memelas pada Kibum. Hanya pada Choi Kibum saja seorang Choi Minho bisa bersikap manja begini. Kibum mendesah sebentar, lalu berdiri dan berjalan kearah pintu. "Nite, chagi.. Eomma mau tidur ya.. Jangan tidur terlalu malam.. Saranghae.."



"Ne, Eomma.. Nado saranghae.." jawab Minho sambil tersenyum. Setidaknya dengan bermanja pada eomma-nya, beban pikirannya sudah sedikit berkurang malam ini.


o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o


"Minho-ah, gwaenchanayo?" tanya Taemin sambil mengusap pipi Minho pelan. Minho yang sejak tadi melamun tersentak kaget. Diusapnya tangan yeoja itu lembut. "Ne, gwaenchana, Taemin.." katanya sambil berusaha tersenyum. Taemin tersenyum manis.



"Ne, Minho-ah.. Kau kelihatan muram belakangan ini.. Makan es krim saja, yuk? Kutraktir, deh!" ajak Taemin semangat. Senyum Minho makin lebar. Beruntung juga punya kekasih seceria ini.. Yang sebenarnya sangat bertolak belakang dari Minho yang cool dan terkesan seorang Ice Prince.



"Kajja, Taemin.. Aniyo, aku yang traktir.. Bagaimanapun, aku kan masih cukup gentle.." balas Minho sambil tertawa. Dirangkulnya Taemin, sedang Taemin hanya tertawa.
Samar-samar, sesuatu menarik perhatian Minho. Diseberang jalan sana, dilihatnya Kim Kibum -Key- yang notabene adalah calon tunangannya sedang berjalan menggandeng seorang namja imut. Diajaknya Taemin menyeberang jalan. Minho terlalu penasaran.


"Key? Kenapa disini?" tegur Minho terkejut. Yang ditegur juga tak kalah terkejut. "Minho-ah?" tanya Key nyaris berteriak. "Sedang apa disini?" tanya Minho sambil setengah melirik namja imut disamping Key. Key terdiam.



"A-Ano, Minho-ah.. Bisa kita bicara berdua saja?" tanya Key gugup. Ditariknya Minho menjauh dari Taemin. "Maaf, nona.. Aku pinjam temanmu sebentar.." katanya lalu menyeret Minho ke sebuah belokan. Minho kebingungan saat Key hanya menunduk.


"Gwaenchana, Key?" tanyanya bingung. Key makin menunduk, namun tiba-tiba berseru. "Mianhae, Minho-ah! Kurasa aku tak bisa bertunangan denganmu! Aku sudah punya seorang namjachingu!" kata Key sambil menatap mata Minho dalam. Minho melongo. Setelah beberapa saat, Minho mulai tertawa pelan.


"Hehehe ~" tawa pelan Minho terdengar telinga Key. Key menatapnya dengan sebuah tanda tanya besar diatas kepalanya. "Apa yang lucu, Minho-ah?"" tanya Key yang mulai khawatir Minho gila karena tidak jadi bertunangan dengannya. Kalau Minho jadi gila, siapa yang mau menanggung akibatnya?



Tawa Minho makin keras. "Hahahaha! Ternyata kita sehati, Key! Jelas aku juga sebenarnya tak mau bertunangan! Kau lihat yeoja cantik dan imut disana?" Minho mendesah sambil melirik Taemin yang resah menunggunya. Key mengikuti arah pandang Minho. "Yeojachingu-ku. Taetem-ku. Aku amat mencintainya.." lanjut Minho sambil tersenyum lembut. Key tersenyum manis dan menepuk pundak Minho.



"Ne, dia memang cantik. Kau juga lihat namja tegap itu? Namjachingu-ku.. Sama denganmu, aku juga amat mencintainya, Minho-ah.." kata Key sambil berjalan kearah namjachingu-nya yang bernama Lee Jinki atau Onew. Minho mengikuti dari belakang.


"Kita harus memikirkan cara supaya Siwon-ahjussi tidak jadi menjodohkan kita." Kata Key. Minho sependapat. "Ne, nanti saja kita pikirkan. Sekarang kita pikirkan dulu namjachingu dan yeojachingu kita." Balas Minho sembari tertawa lepas. Melihatnya, Key ikut tertawa. Mereka melangkah keluar dari jalan, menemui Taemin dan Onew yang asyik mengutak-atik ponsel masing-masing.



"Minho-ah, kau sudah selesai? Aku harus pulang, oppa.. Aku masih ada PR.." kata Taemin begitu Minho berjalan bersama Key. Minho mendesah pelan. Dia maklum saja, Taemin kan memang masih SMA kelas 3.



"Ne, Taeminnie.. Ayo, kuantar kau pulang.. Annyeong hassimnikka, Key.." kata Minho sambil merangkul Taemin menjauhi Key dan Onew.



"Ne, ayo kita juga pulang, Onew.. Annyeong, Minho." balas Key sambil memeluk Onew dari belakang. Setelah sedikit menjauh dari Key dan Onew, Taemin mendongak menatap Minho yang lebih tinggi darinya.



"Oppa, tadi itu siapa? Temanmu?" tanya Taemin . Minho tersenyum lembut padanya lalu mendesah. "Dia itu sebenarnya calon tunanganku." Jawab Minho yang memang selalu jujur pada Taemin. Taemin melongo sebentar, kemudian menunduk dalam.


"Ji-jinjjayo, oppa?" tanyanya masih dengan menunduk. Minho yang melihat itu langsung memeluk Taemin lembut. Diciumnya puncak kepala Taemin. "Gwaenchana, Taetem.. Saranghaeyo.. Aku takkan meninggalkanmu.." kata Minho, mempererat pelukannya. Di sisi lain, Taemin sudah mulai terisak pelan.


"Ssshh ~ Tenanglah, chagiya.. Aku tetap mempertahankanmu.. Aku sudah bilang kan tadi, saranghaeyo, dan aku takkan pernah meninggalkanmu.. Jeongmal saranghae.. Jebal, chagi.. Percaya padaku.." Minho memohon, sementara Taemin berusaha percaya dengan kata-kata kekasihnya.



.
Sementara, di sisi Onew dan Key ~
.



Key dan Onew tampak berjalan beriringan dengan penuh tawa. Sesekali Onew tertawa keras sementara Key hanya tersenyum, dan begitu pula sebaliknya. Onew yang berusaha menahan rasa penasarannya mati-matian hanya bisa menunggu sampai Key selesai tertawa.


"Key-chagi.." panggil Onew pelan. Key menghentikan tawanya seketika. "Ne, Onew? Waeyo? Gwaenchana?" tanya Key, masih tersenyum manis. Onew membalas tersenyum, kemudian bertanya.



"Siapa tadi itu?" pertanyaan yang sederhana bagi Onew. Namun tidak bagi Key. Jantung Key seakan melompat ketika Onew menanyakan itu. Key menggamit lengan Onew.


"Ehm.. Ano, Onew.. Berjanjilah padaku dulu.." kata Key yang dibalas anggukan Onew. "Jangan marah dulu, ya? Ini hanya salah paham, kok." kata Key yang lagi-lagi dibalas anggukan oleh Onew. Key menarik nafas sejenak, memberanikan diri sekaligus mengumpulkan nyali. *apa bedanya?*


"Choi Minho itu calon tunanganku." Kata Key cepat. Onew yang memang responnya agak lambat hanya diam, berpikir selama beberapa saat sebelum berteriak keras. "MWORAGO?"
"Onew, dengar dulu! Kan baru calon! Onew! Onew! Kau kan tahu aku cuma mencintaimu!" jerit seksi Key menggema dijalanan, berusaha membangunkan Onew yang sudah pingsan.


o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o



"Mwo? Onew ngambek dan belum mau berbicara padamu sejak saat itu?" tanya Minho tak percaya sambil mengaduk cappucinno yang tadi dipesannya. Padahal sudah lewat dua minggu sejak mereka bertemu waktu itu. Key mengangguk lemah sambil menunduk. "Huwweee ~ Bagaimana ini, Minho, Taemin?" seru Key masih menunduk. Taemin yang masih meminum susu pisangnya sibuk berpikir.



"Kenapa nggak dirayu aja, eonni?" tanya Taemin. Bibir Key makin mengerucut mendengar pertanyaan Taemin. "Onew itu nggak gampang dirayu, Taemin-ah.. Ngerayu Onew itu sama aja kayak ngerayu gajah supaya mau mencium macan.." ujar Key putus asa. Minho mengangguk.
"Baik, gini aja.. Aku akan pergi kerumah Onew dan menjelaskan ini semua. Key, Taemin, ikut aku.." putus Minho tegas sambil menyambar kunci mobilnya. Key dan Taemin mengangguk. Kalau disaat begini, memang Minho lebih mirip Appa-nya daripada Eomma-nya.


Tak sampai 15 menit, Mazda Miata yang mereka tumpangi sudah terparkir manis didepan rumah Onew. Key berulangkali menghela nafas menghadapi pertemuannya dengan Onew. Beruntung ada Taemin yang bisa menenangkan Key.


Key melangkah ke beranda depan Onew. Baru saja Key mau mengetuk pintunya, pintu sudah terbuka secara tiba-tiba, menampilkan Onew dengan wajah baru bangun tidurnya. Begitu dilihatnya Key didepan, Onew langsung manyun. "Mau apa kesini?" tanyanya dingin. Sebelum Key atau Taemin berkata apa-apa, Minho sudah maju kedepan Onew dan menatap namja yang lebih pendek darinya itu, membuat Onew harus mendongak menatapnya.


'Omona.. Tingginya..' batin Onew nggak penting. Sekarang Onew merasa seperti berhadapan dengan seekor jerapah. "Mian.. Aku hanya ingin bilang bahwa aku nggak mau bertunangan dengan Key." kata Minho lugas membuat Onew sedikit menganga.


"M-Mwo? Kukira kau yang memaksa bertunangan dengannya?" tanya Onew dengan polosnya, membuat Key menepuk dahinya sendiri, sedikit menyesal punya kekasih lemot seperti Onew. Minho menatapnya kaget. "Mwo? Siapa yang bilang?" tanya Minho sambil melirik Key tajam yang mengangkat bahu tanda tak tahu.



Onew nyengir, "Ah, pendapatku sendiri.. Hehehe.. Jadi, apa tujuanmu kesini?" tanyanya sedikit dengan nada lebih ramah kali ini. Minho mendengus.



"Jelas untuk meyakinkanmu bahwa aku tak mencintai Key sama sekali. Dan aku membawa yeojachingu-ku." Kata Minho tajam sambil menarik lengan Taemin untuk membuktikan. "Ne, percayalah padaku, Lee Jinki.. Saranghae.." kata Key maju memohon sambil menggenggam tangan Onew erat. Onew menatap mereka berdua, kemudian mengangguk.


"Oke, aku percaya. Key, mianhae.. Saranghaeyo yeongwonhi.." kata Onew sambil memeluk Key. Key membalas pelukan Onew. Namun, dua detik kemudian, Key melepas pelukannya. Onew menatapnya bingung. "Nado saranghae, Lee Jinki. Tapi lebih baik kau mandi dulu. Kau bau!" kata Key dengan jujur.



DOENG!


"Ne, ne, chagi.. Aku mandiii ~" kata Onew kemudian masuk kedalam rumah, dan menyambar handuk. "Masuk saja.. Anggap saja rumah sendiri!" seru Onew lagi sebelum benar-benar menghilang dibalik pintu kamar mandi. Key masuk, duduk disofa dan mendesah tertahan.
"Bagaimana sekarang cara kita membatalkan pertunangan itu?" gumam Key sambil menutup kedua matanya dengan tangan. Taemin duduk disebelahnya sembari mencomot sekotak susu pisang lagi dari tasnya.



"Obat tidur, mungkin? Racun sekalian..~" jawab Taemin asal membuat Minho sedikit melotot. Namun, Minho terdiam. Racun merupakan ide yang buruk. Tapi tidak dengan obat tidur, kan? Dengan cepat, Minho menyambar ponselnya. Tangannya tampak mencari-cari nama kontak seseorang.



Setelah ketemu, didekatkan ponsel itu ketelinganya. "Yeobseyo?" tanya orang diseberang telepon. Wajah Minho berubah sumringah. "Ah, Hae! Aku butuh bantuanmu!" seru Minho senang, memberi tanda tanya besar dikepala Key, Taemin dan Onew yang baru keluar dari kamar mandi.



o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o


Hari ini Minho dan Taemin memperingati hari jadinya yang kedua. Dua tahun sudah mereka bersama. Dan Minho merencanakan pergi jalan-jalan bersama Taemin yang pastinya takkan disetujui oleh Siwon. Namun, Minho sudah menyiapkan semuanya. Sambil nyengir setan, Minho menatap botol kecil berisi cairan bening dalam genggamannya. Ia masih ingat dengan jelas penjelasan Donghae waktu itu.



-flashback-


Donghae menyerahkan bungkusan itu ke tangan Minho. "Ini yang kau minta, Minho.. Terbuat dari bahan asli China dan sedikit tambahan. Gunakan sedikit saja, dan orang yang meminumnya akan tertidur seharian. Aku berani jamin!" jelas Donghae sambil merangkul Hyukkie, kekasihnya. Minho tersenyum senang. "Gomawo, Hae.. Oke, ini uangnya, jeongmal gomawoyo, sekali lagi." Balas Minho sambil beranjak pergi dan menyerahkan sebuah amplop pada Donghae yang langsung disambut gembira oleh Donghae. Minho melenggang pergi sambil otaknya berpikir menyusun rencana.



-flashback off-


Minho mengendap-endap memasuki dapur rumahnya yang besar diikuti Key. Kenapa Key bisa ada dirumah Minho? Itu karena Kim Youngwoon dan Kim Jungsoo, orangtua Key masih berada di China, menyelesaikan urusan bisnis mereka yang sedikit tertunda.



Mereka bersembunyi dibalik kulkas yang besar, membuat tubuh mereka tertutup sempurna oleh benda dingin tersebut. 'Ayo, datanglah dan cepat buatkan kopi untuk Appa.." harap Minho cemas sambil sesekali melirik kearah pintu. Perlahan pintu dibuka.




'BINGO!' batin Key yang ikut melirik dari samping kulkas. Maid bernama Jessica itu masuk sambil merapikan celemeknya, mulai mengaktifkan mesin kopi dan membuat kopi untuk Siwon. Setelah selesai memasukkan bubuk kopinya, Jessica meninggalkan dapur untuk menemui Kibum yang memanggilnya, sekalian menunggu kopi itu jadi. Setelah Jessica pergi, mesin itu sudah menghasilkan setengah gelas besar kopi panas yang mengepul. Secepat kilat, Key dan Minho keluar dari balik kulkas. Key menuangkan kopi itu ke cangkir, sementara Minho membuka tutup botol kecil itu. Setelah terbuka, Minho menuangkan isinya kedalam cangkir kopi Appa-nya. Minho dan Key tersenyum puas sambil keluar dari dapur.


Minho menemui Siwon dan Kibum yang sedang sarapan diruang makan sementara Key kembali kekamarnya. "Pagi, Eomma, Appa.." sapa Minho sambil mencomot sebuah apel. Siwon hanya melirik sejenak, kemudian mengangguk dan Kibum hanya tersenyum. Tak lama, Jessica datang sambil membawa secangkir kopi untuk Siwon. Minho tersenyum setan. *sejak kapan Minho ketularan Kyu jadi setan?*


'Ayo, Appa-ku sayang.. Minumlah kopinya.. Enak kok rasanya..' Minho berusaha mengirimkan pesan 'kau-sedang-haus' lewat tatapan matanya pada Siwon, dan BERHASIL! Siwon mereguk kopinya banyak-banyak. Beberapa menit kemudian, Siwon mulai menguap.
"Chagi, aku ngantuk.." kata Siwon manja pada Kibum. Kibum yang sedang membaca majalah menatapnya heran. "Ngantuk? Bukankah kau barusan mandi air dingin, Wonnie?" tanya Kibum sambil menangkup wajah Siwon dengan kedua tangannya. Siwon mengangkat bahu, menumpukan kepalanya ke bahu Kibum. Mulai tertidur.



"Ssshh~ Wonnie chagi, ayo pindah kekamar saja.." ajak Kibum sambil memapah Siwon yang sudah separuh tertidur kekamar mereka, meninggalkan Minho yang tersenyum riang sambil meminum susunya.
Selesai sarapan, Minho menyambar kunci mobilnya, dan jaketnya, hendak pergi kencan dengan Taemin. Namun, sebuah suara menghentikannya.


"Apa yang kau masukkan dalam kopinya, Minho?"




=TBC=






_____wanna leave me some comments? :D gomawoyoo_____

1 komentar:

  1. FF nya bagus chingu (y) Fighthing!!!! lanjut!!!! oiya cuman mau nawarin, mau gabung di http://kpops-fanfiction.blogspot.com jadi Author FF :) silahkan, terbuka buat chingu :)
    Kunjungan balik ke http://kpops-fanfiction.blogspot.com yaa :)

    BalasHapus